Langsung ke konten utama

Vektor Dan Sistem Koordinat

Assalamu'alaikum , Salam sehat...

Perkenalkan 

Nama : Mustakim

Kelas : 72.2b.07

Nim : 72200007


Vektor

A. Besaran skalar :

    Mempunyai besaran, tidak mempunyai arah, dan dinyatakan dalam bilangan / angka

    Misal : waktu, volume, kerja, densitas, energi, massa

B. Besaran Vektor :

    Mempunyai besaran dan mempunyai arah

    Seperti : kecepatan, percepatan, gaya, perpindahan, dll

C. Penggambaran vektor :

Perpindahan dari P ke Q dinyatakan oleh Vektor (R)


Vektor terdiri dari :

Vektor bebas     →  sebuah vektor yang dapat dipindahkan kemana saja,selama arah dan besaran tetap

Vektor satuan    →  sebuah vektor yang besarnya satuan vektor (x,y,z)

Vektor negatif    →  sebuah vektor yang mempunyai nilai sama, berlawanan arah

Vektor resultan  →  penjumlahan dari vektor

 

Penjumlahan Vektor

 

1.  Metode Grafik :

Penjumlahan untuk dua vektor

Penjumlahan > dua buah Vektor

 
Sehingga vektor total R = A + B + C + D


2.Metode Jajar Genjang


1. Jika vektor A dan B searah, berarti θ = 0 → R = A + B

2. Jika vektor A dan B berlawanan arah, sudut θ = 180o R = A - B

3. Jika vektor A dan B saling , sudut θ = 90o R 0


 

 

3.Metode Segitiga


 

4.Metode Polygon

Sehingga Resultan Vektor A,B,C Adalah  R = A + B + C

 

5.Metode Uraian

Perkalian Vektor

1. Perkalian Skalar dengan Vektor → Vektor

2. Perkalian vektor dengan Vektor

a. Perkalian Titik (Dot Product) → Skalar


Sifat-sifat Perkalian Titik (Dot Product)

1. Komutatif : A x B = B x A
2. Distributif : A x (B+C) = (A x B) + (A x C)

b. Perkalian Silang (Cross Product) → Vektor

 

Arah vektor C sesuai aturan tangan kanan 

Besarnya vektor C = A x B = A B sin θ

Sifat-sifat :
1. Tidak komutatif A x B B x A
2. Jika A dan B saling tegak lurus A x B = B x A
3. Jika A dan B searah atau berlawan arah A x B = 0


Vektor Satuan

E.  Vektor Satuan :
Koordinat satuan  (koordinat tegak) dengan tiga demensi terdiri  dari :


- vektor satuan sumbu x = i 

- vektor satuan sumbu y = j 

- vektor satuan sumbu z = k

 

Sifat-sifat perkalian titik vektor satuan : 

1. i.i = j.j = k.k = 1.1.cos.0 = 1
2. i.j = j.k = i.k = 1.1.cos 90o = 0

Sifat-sifat perkalian silang vektor satuan : 

1. i x i = j x j = k x k = 0
2. i x j = k 3. j x i = - k
3. k x i = j 4. i x k = - j
5. j x k = i 6. k x j = - i



Sistem Koordinat

Koordinat Cartesian

Koordinat kartesian digunakan untuk menyatakan suatu benda yang memiliki bentuk siku seperti garis lurus, bidang datar siku dan ruang siku-siku. Bentuk-bentuk siku akan mudah digambarkan dalam koordinat kartesius baik 2 dimensi maupun 3 dimensi.

Dalam koordinat kartesius 2 dimensi terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu horizontal (mendatar) yaitu sumbu x dan sumbu tegak (vertical) yaitu sumbu y.

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini

 

Koordinat kartesius 2 dimensi digunakan untuk menggambarkan objek 1 dimensi dan 2 dimensi. Contoh objek satu dimensi yaitu garis baik garis lurus maupun garis lengkung. Sedangkan contoh objek 2 dimensi yaitu bidang datar. Objek 1 dimensi dan 2 dimensi dapat digambarkan pada koordinat 3 dimensi dengan baik, sedangkan untuk objek 3 dimensi harus digambarkan pada koordinat 3 dimensi.

Koordinat Kartesius 3 Dimensi

Koordinat kartesius 3 dimensi digunakan untuk menggambarkan suatu objek baik 1 dimensi, 2 dimensi maupun 3 dimensi. Koordinat kartesius 3 dimensi mempunyai 3 sumbu koordinat yaitu sumbu x, y, dan z. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan gambar berikut :


Sudut yang dibentuk antar sumbu koordinat adalah 90º atau dengan kata lain sumbu x tegak lurus dengan sumbu y dan sumbu z, demikian juga sumbu y tegak lurus dengan sumbu x dan z dan juga sumbu z tegak lurus dengan sumbu x dan sumbu y.

2. Koordinat silindris

Tidak semua benda mempunyai bentuk siku-siku seperti balok, kubus, bujur sangkar, dan bentuk-bentuk siku lainnya. Benda-benda seperti tabung, botol, pipa, tampat sampah, kerucut memiliki bentuk lingkaran dengan simetri yang khas. Bentuk-bentuk seperti ini akan susah untuk digambarkan pada koordinat kartesius karena simetri lingkaran sulit untuk digambarkan.

Atas dasar inilah muncullah ide untuk mengembangkan system koordinat untuk benda-benda seperti ini yaitu dengan membuat koordinat silinder. Koordinat silinder terdiri dari 3 sumbu koordinat yaitu koordinat r, f, dan z.


Tiga Unit vektor satuan sumbu r,ɸ,dan z adalah sebagai berikut :

  • Ar = r                           aɸ = ɸ                           az = z
  • |ar|= 1                           |aɸ| = 1                         |az|= 1

Dengan operasi sebagai berikut :

  • ar x aɸ = az                                                         aɸ x ar = -az
  • aɸ x az = ar                                            az x az = -ar
  • az x ar = aɸ                                                          ar x az = -aɸ

Konversi dari koordinat silinder ke koordinat kartesius adalah sebagai berikut :
x = r cos ɸ, y = r sin ɸ, z = z
Konversi dari koordinat kartesius ke silinder adalah sebagai berikut :
r = √x2 + y2

Z = Z
Contoh visualisi penggambaran objek dalam koordinat silinder untuk kasus, r konstan, Dari gambar ini dapat dibayangkan kirakira suatu objek yang menempati koordinat silinder akan seperti pada gambar di bawah ini


3. Koordinat bola

Koordinat bola digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mempunyai bentuk simetri bola. Sebagai contoh adalah bumi yang kita tempati. Posisi atau kedudukan objek-objek yang berada dibumi akan sulit dijelaskan dengan koordinat kartesius maupun tabung karena bentuk bumi yang bundar. Oleh karena itu digunakan system koordinat bola agar mudah dibayangkan. Untuk menyatakan besaran vektor, koordinat bola menggunakan 3 sumbu koordinat yaitu r,θ , dan f.


Vektor satuan dalam arah r, θ, ɸ :

  • aR = R                            aθ = θ                             aɸ = ɸ
  • |aR|= 1                          |a­θ|= 1                           |aɸ|= 1

Dengan opersi sebagai berikut :

  • AR x aθ = aɸ                             aθ x aR = -aZ
  • aθ x aɸ = aR                              aɸ x aθ = -aR
  • aɸ x aR = aθ                              aR x aɸ = -aθ
  •  
  • Vektor pada koordinat bola dapat dinyatakan dengan

A = aR AR + aθAθ +aɸAɸ

  • Konversi koordinat bola ke koordinat kartesian:

X = R sin θ cos ɸ

Y = R sin θ sin ɸ

Z = R cos θ


 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber referensi : 

https://zenosoft.wordpress.com/2014/05/01/vektor-dan-sistem-koordinat-cartesian/

https://brainly.co.id/tugas/22809785 

http://nainysari.lecture.ub.ac.id/files/2019/08/Vektor-dan-Vektor-Satuan.pdf

http://students.bsi.ac.id/mahasiswa/silabus/zip/0154.zip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Transmisi Listrik

 Transmisi Listrik Assalamualaikum wr.wb , Salam sehat untuk kita semua, pada kali ini akan membahas tentang TRANSMISI LISTRIK,  Transmisi berarti Penyaluran , Penerusan. dalam hal ini Transmisi Listrik mempunyai arti menyalurkan listrik dari Pembangkit hingga ke konsumen.     Saluran Transmisi pada sistem tenaga listrik merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan energi listrik dari pusat tenaga listrik hingga ke sistem distribusi. Standar tegangan pada sistem transmisi di Indonesia diklasifikasikan sebagai  Tegangan ekstra tinggi (TET) yaitu dengan nominal 500 kV dan tegangan tinggi (TT) dengan nominal 70 kV dan 150 kV.  Tujuan tegangan dinaikan agar dapat meminimalisir rugi-rugi daya dan drop tegangan, karena penyaluran pasti melalui jalur yang panjang, semakin panjang jalur maka akan semakin berpengaruh pada rugi daya jika tegangan tidak dinaikan. Kontruksi transmisi terdiri dari dua yaitu Saluran Udara dan Saluran Kabel yang terdir...