Transmisi Listrik
Assalamualaikum wr.wb , Salam sehat untuk kita semua, pada kali ini akan membahas tentang TRANSMISI LISTRIK,
Transmisi berarti Penyaluran , Penerusan. dalam hal ini Transmisi Listrik mempunyai arti menyalurkan listrik dari Pembangkit hingga ke konsumen.
Saluran Transmisi pada sistem tenaga listrik merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan energi listrik dari pusat tenaga listrik hingga ke sistem distribusi.
Standar tegangan pada sistem transmisi di Indonesia diklasifikasikan sebagai
Tegangan ekstra tinggi (TET) yaitu dengan nominal 500 kV dan tegangan tinggi (TT) dengan nominal 70 kV dan 150 kV.
Tujuan tegangan dinaikan agar dapat meminimalisir rugi-rugi daya dan drop tegangan, karena penyaluran pasti melalui jalur yang panjang, semakin panjang jalur maka akan semakin berpengaruh pada rugi daya jika tegangan tidak dinaikan.
Kontruksi transmisi terdiri dari dua yaitu Saluran Udara dan Saluran Kabel yang terdiri dari,
- Saluran Udara (Overhead Lines) Tegangan Tinggi (SUTT) / Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)
- Saluran Kabel Tanah (Underground Line) Tegangan Tinggi (SKTT)
- Saluran
Kabel Laut (Submarine Line) Tegangan Tinggi (SKLTT)
Pada transmisi saluran udara terdapat beberapa komponen pendukung yang penting yaitu :
Konduktor : yaitu sebagai media penyaluran listrik,dari pusat pembangkit ke Gardu Induk. Konduktor ini harus memiliki sifat-sifat konduktivitas yang tinggi, kekuatan Tarik mekanikal yang tinggi, titik berat, biaya rendah, dan tidak mudah patah.
Jenis konduktor yang dipakai pada umumnya tembaga, alumunium & baja.besarnya tegangan yang dialirkan pada transmisi saluran udara biasanya untuk tegangan 500 kV (SUTET) satu fasa memiliki 4 kawat konduktor yang disatukan, untuk tegangan 150 kV (SUTT) satu fasa menggunakan dua kawat konduktor. Tetapi ada di beberapa lokasi yang untuk 500 kV menggunakan dua kawat konduktor dan 150 kV menggunakan satu kawat konduktor, tapi tentu konduktor nya lebih besar. Untuk tegangan dibawah itu satu fasa hanya memakai satu kawat konduktor. Memperbanyak konduktor pada fasa juga dikarenakan skin effect, karena semakin banyak konduktor maka akan banyak permukaannya yang dapat dialiri listrik.
Isolator : yang berfungsi sebagai isolasi untuk penahan konduktor terhadap tower atau tiang agar tidak terjadi gangguan tanah karena tower bersentuhan dengan tanah. Isolator bisanya dibuat dari bahan porselin, bahan gelas ataupun bahan isolasi sintetik. Bahan isolator harus memiki resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown pada tekanan listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap goncangan apapun dan beban konduktor.
Tower / Tiang Penyangga : Ini adalah komponen inti yang berfungsi untuk menyangga fisik konduktor, menurut bentuk kontruksi ada 4 macam jenis tower yaitu
- Lattice tower
- Tubular steel pole
- Concrete pole
- Wooden pole
Kawat tanah atau grounding wires : kawat pelindung shield wires digunakan sebagai pelindung penghantar atau kawat phase terhadap sambaran petir. Sistem pentanahan ini dipasang diatas kawat fasa. Pada umumnya kawat pelindung ini berbahan baja
Gardu Induk : Gardu Induk atau sub-stasion yang berfungsi sebagai pentransformasi tegangan listrik, gardu induk ini bisa dianalogikan seperti terminal penyaluran listrikPada gardu induk ini banyak sekali fungsi listrik yang berjalan diantaranya sebagai sarana interkoneksi transmisi listrik.
Interkoneksi ini adalah suatu sistem demi menjadikan kehandalan penyaluran listrik. Berfungsi sebagai perbaikan tegangan, karena saluran transmisi yang panjang pada gardu induk bisa dilakukan perbaikan tegangan akibat drop tegangan karena panjang saluran.
Selain itu di gardu induk berfungsi juga sebagai penurun tegangan dari tegangan transmisi tinggi ke tegangan transmisi yang lebih rendah untuk menyalurkan listrik ke gardu induk lain dengan jalur yang lebih pendek, dan juga sebagai penurunan tegangan ke tegangan distribusi untuk disalurkan ke saluran distribusi sebagaimana tujuan transmisi.
REPRESENTASI SALURAN TRANSMISI
Macam macam saluran transmisi
1.Sistem Tunggal
2.Sistem Ganda
3.Sistem Radial
4.Sistem Loop
PemodelanSaluranTransmisi:
Saluran Pendek Saluran transmisi dengan Panjang < 80km(50mil)
Saluran Menengah Saluran transmisi dengan Panjang 80– 250km ( 50 – 150mil)
Saluran Panjang Saluran transmisi dengan Panjang diatas 250km (>150mil)
Untuk saluran pendek berlaku hubungan :
VS = VR+ Z.IR
IS= IR
VS= tegangan pada generator.
Is = arus pada generator.
VR= tegangan pada ujung beban.
IR = arus pada ujung ujung beban.
Z = R + jX= impedansi saluran.
Pada saluran menengah , nilai kapasitansi penghantar tidak dapat diabaikan sehingga penghantar dimodelkan dengan impedansi penghantar (R dan XL) dan kapasitansi yang dapat dimodelkan dalam bentuk nominal T danΠ sebagai berikut:
Saluran Menengah Nominal T Saluran menengah nominal II
Pada saluran panjang, nilai kapasitansi dan impedansi penghantar (R dan XL) diasumsikan terdapat pada sepanjang penghantar hingga batas takhingga,untuk itu dilakukan metoda pendekatan per elemen panjang sbb:
Z = impedansi per satuan panjang.
Y = admitansi shunt per satuan panjang.
l = panjang saluran
Komentar
Posting Komentar